“No Black Campaign, Utamakan Silaturrahmi”

Menu

Mode Gelap

SELA · 7 Apr 2013

“No Black Campaign, Utamakan Silaturrahmi”


“No Black Campaign, Utamakan Silaturrahmi” Perbesar

Calon Gubernur NTB, DR KH zulkifli Muhadli SH MM (Kyai Zul), mendapat sambutan luar biasa selama melaksanakan roadshow silaturahmi di Dana Mbojo (Bima – Dompu). Ada banyak alasan kenapa di semua tempat yang dikunjungi, tokoh yang juga Bupati KSB itu selalu mendapat perhatian luas dan dianggap sebagai ‘harapan baru’ untuk perubahan NTB  ke arah yang lebih baik.

(Catatan Roadshow ZUL ICHSAN oleh: KHAIRIL ZAKARIAH*)

Pemilu Kepala Daerah (Pilkada), termasuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) NTB sejatinya adalah pesta. Pesta demokrasi. Semua rakyat ibarat tamu. Meski tidak semua memiliki hak untuk memilih, namun berhak ikut serta, menikmati, larut dan bergembira dalam pesta itu. Pesta itu akan berujung pada terpilihnya ‘ratu pesta’ yang akan disemati mahkota ‘pemimpin’ untuk lima tahun mendatang. Layaknya sebuah pesta, Pilkada seharusnya menjadi moment bagi seluruh orang yang terlibat di dalamnya (baik yang dipilih maupun yang memilih), untuk ikut berbahagia. Bahagia berarti tidak menodainya dengan sikap yang bisa merusak perasaan bahagia orang lain, atau saling menjatuhkan dan membenci karena bisa merusak suasana pesta itu sendiri.

Bulan lalu, di Kecamatan Madapangga Kabupaten  Bima, ratusan warga yang hadir menjawab serempak, “100 persen..”. DR KH Zulkifli Muhadli SH MM (Kyai Zul) – Calon Gubernur atau salah satu kandidat ‘ratu pesta’ pada Pilgub NTB Mei mendatang, yang sedang berdiri di atas panggung sambil berorasi, langsung menanggapi dengan kalimat, “Saya tidak percaya,”.

“Saya tidak percaya masyarakat Bima akan 100 persen memilih saya. Di sini ada Pak Harun (Harun Al Rasyid – kandidat ‘ratu pesta lainnya’). Beliau Putra Bima dan punya pengalaman sangat luas, tapi saya juga tidak percaya beliau bisa dipilih 100 persen oleh warga Bima. Ada juga TGB dan SJP. Jadi pilihlah Pak Harun, pilih juga TGB dan SJP. Tapi jangan lupa pilih lebih banyak ZUL ICHSAN,” katanya.

Pernyataan dengan intonasi lembut disertai senyum khas itu, sontak membuat bergemuruh lapangan umum di Madapangga dan Gedung Muhammadiyah Kota Bima sehari sesudahnya, serta lapangan Kecamatan Wera, gedung serbaguna di Sape serta lapangan Kempo di Dompu beberapa hari berselang, yang dipenuhi warga. Warga menyambutnya dengan tepuk tangan riuh dan yel-yel kemenangan. Mungkin tidak satupun diantara warga yang hadir itu yang pernah mendengar seorang kandidat, meminta para pemilih untuk memilih kandidat lain yang menjadi rivalnya. Juga tidak pernah ada seorang kandidat yang dengan begitu ikhlas meminta pemilih untuk memilih rivalnya. Hanya Kyai Zul yang bisa melakukan itu.

Lain pula cerita di Gedung Muhammadiyah Kota Bima. Tokoh peraih Best Asian Executive Award 2006 itu, mengupas tentang silaturahmi yang merupakan implementasi dari hablum minannas dan menjadi tolak ukur hablum minallah. Karena itu silaturrahmi menjadi sangat penting dalam kehidupan sosial masyarakat.

Berbeda pilihan dalam konteks Pilkada adalah hal yang lumrah. Tetapi perbedaan itu semestinya tidak menjadi jurang pemisah yang berujung pada putusnya silaturahmi dengan keluarga, tetangga, teman atau orang lain. Berbeda pilihan tidak mesti menyebabkan ayah tidak menegur anaknya, atau istri tidak mau menegur suaminya. Berbeda pilihan juga tidak mesti menyebabkan partai memecat kadernya. Padahal sesungguhnya perbedaan itu indah, karena bisa memupuk dinamika positif bagi demokrasi dan memberi pelajaran politik yang baik bagi masyarakat.

“Jangan pilih saya pak, jangan pilih saya bu, jika karena pilihan itu silaturahmi harus putus dengan istri, suami, keluarga, tetangga atau orang lain. Silaturrahmi jauh lebih penting. Cukup dukung saya lewat doa, asal silaturrahmi tetap terjaga,” himbaunya.

Rakyat paham, pemimpin sejati tidak serakah. Tidak menghalalkan segala cara agar dipilih. Tidak menghujat dan menjatuhkan kredibilitas rivalnya dengan tujuan rakyat berbondong-bondong memilihnya, juga tidak merasa rugi meminta rakyat untuk tidak memilihnya daripada putus silaturrahmi. Sesungguhnya rakyat punya hak azasi untuk menentukan sendiri siapa pemimpin yang dianggap layak untuk memimpinnya. Gedung yang dipenuhi ribuan manusia itu kembali bergemuruh. (*)

*) Penulis adalah Ketua Komunitas Pers (KOMPERS) Sumbawa Barat. 

About The Author

Trending di KOBARKSB.com

  • 80
    “Menyayangi dan Menghargai Lawan”Selama mengikuti perjalanan Kyai Zul (DR KH Zulkifli Muhadli SH MM) di pulau Sumbawa dan  Pulau Lombok, banyak hal yang bisa dijadikan contoh dari calon Gubernur NTB 2013 – 2018 itu. Tidak hanya program yang ditawarkan, attitude (sikap dan prilaku) Bupati KSB itu dan Calon Wakil Gubernur yang akan mendampinginya…
  • 74
    “Entertainer Sejati Yang Tidak Berjanji”Calon Gubernur NTB, DR KH zulkifli Muhadli SH MM (Kyai Zul), mendapat sambutan luar biasa selama melaksanakan roadshow silaturahmi di Dana Mbojo (Bima – Dompu). Ada banyak alasan kenapa di semua tempat yang dikunjungi, tokoh yang juga bupati KSB itu selalu mendapat perhatian luas dan dianggap sebagai ‘harapan baru’ untuk…
  • 60
    Mewakafkan Kyai ZulOleh:  Sajadah Amir* Wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari Benda miliknya dan melembagakannya untuk selama-lamanya guna kepentingan ibadah atau keperluan umum lainnya,. Wakaf ialah perbuatan untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu…
  • 59
    Menakar Calon Gubernur NTB 2013-2018: Who Will Be The Winner?Pengantar Perhelatan politik lokal (local politics) akan bergulir segera di BUMI GORA dan BUMI SEJUTA SAPI dalam waktu tidak terlalu lama lagi. InsyaAllah pada tanggal 13 Mei 2013 masyarakat NTB akan kembali masuk bilik suara untuk menentukan pilihannya untuk Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang baru untuk masa bakti 2013-2018. …
  • 59
    Kyai Zul, Tuan Guru, Changes !!Oleh: Andi Kusmayadi* Filosof Heiraklitus pernah menyatakan “semua yang ada di dunia ini akan berubah, tidak ada yang abadi, kecuali perubahan itu sendiri”. Mau tidak mau, suka tidak suka, sadar ataupun tidak sadar perubahan telah, akan, dan sedang terjadi. Yang menjadi fenomenal saat ini dan sering diperbincangkan oleh publik adalah…
  • 51
    Ketua KNPI KSB: Dukung Kyai Zul Bukan Sekedar Bangga, Tapi Karena PrestasiTaliwang – Ragam sikap dan tanggapan beberapa kalangan di NTB atas rencana Kyai Zul untuk maju pada Pilgub NTB 2013 membuat Genderang perpolitikan di NTB sudah mulai terdengar. Para ahli ilmu politik dan segenap politisi seperti dibangunkan dari tidur panjang untuk memberi respons. Aneka pemikiran pun bermunculan. Sejumlah partai politikpun…
Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Pewarta

Baca Lainnya

Sinergi Pengelolaan Keuangan Negara dan Keuangan Daerah di Masa Pandemi Covid-19

21 Juni 2021 - 22:35

Sinergi Pengelolaan Keuangan Negara dan Keuangan Daerah di Masa Pandemi Covid-19 - Bupati Sumbawa Barat - Indonesia Visionary Leader - HW Musyafirin

Pendidikan Akhlak Sangat Penting Untuk Menghadapi Penetrasi Budaya Asing dan Perubahan Kebudayaan Dunia

8 Juni 2021 - 10:36

Pendidikan-Akhlak-Mendidik-Anak-Hormat-Pada-Orang-Tua

Strategi APBD KSB Menghadapi Peluang dan Tantangan Ekonomi Global

4 Juni 2021 - 16:04

Strategi APBD KSB Menghadapi Peluang dan Tantangan Ekonomi Global - Bupati Sumbawa Barat - HW Musyafirin Luar Biasa

Peran Orang Tua Dalam Mengembangkan Pendidikan Anak di Masa Pandemi Covid-19

25 Mei 2021 - 13:40

Peran-orang-tua-dalam-mendidik-anak

Pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah yang Bersumber dari Penghasilan ASN Kabupaten Sumbawa Barat

20 Mei 2021 - 19:20

Nurdin-Rahman-SE

Penuntasan STBM di Kabupaten Sumbawa Barat Patut Ditiru

6 Mei 2021 - 21:33

Surya-Darmayadi
Trending di SELA
Don`t copy text!