Taliwang, KOBAR – Meski hampir 13 Tahun lebih penyakit Antraks sudah tidak lagi menjangkiti ternak sapi dan kerbau, tetapi Penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau yang sering dikenal sebagai penyakit ngorok justru menghantui Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Pasalnya, Pada tahun 2014 lalu, penyakit tersebut menyerang sedikitnya 19 ekor ternak di Kecamatan Brang Rea dan 3 ekor ternak di Kecamatan Taliwang pada tahun 2015 lalu.
“Ya, dua tahun terakhir ini memang terjadinya serangan penyakit mematikan itu di KSB. Tetapi tidak sampai meluas karena langsung diberikan obat atau vaksin,” ungkap Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP), Kusmirin SSt, pada media ini, Rabu (21/9) kemarin.
Ia menjelaskan, penyakit Septicaemia Epizootica merupakan salah satu penyakit berbahaya dan sangat fatal bagi ternak Sapi dan Kerbau jika lamban ditangani. Sebab, bisa menyebabkan ternak mati dalam hitungan hari bahkan bisa mati mendadak jika sudah akut di dalam tubuhnya. Penyakit ini, sambungnya, kerap menyerang sapi dan kerbau yang masih berumur 6-24 bulan ditengah kondisi fisik ternak yang lelah.
“Untuk mengantisipasi penularan penyakit tersebut, kita telah melakukan vaksinasi secara bersamaan saat melakukan registrasi pada ternak. Vaksin tersebut diberikan untuk dapat meningkatkan kekebalan tubuh ternak agar terhindar dari serangan penyakit mematikan itu,” timpalnya.
Ia menjelaskan, ada beberapa tanda pada ternak ketika terjangkit penyakit tersebut. Mulai dari suhu tubuh meningkat, nafas sesak hingga terdengar seperti ngorok, keluar cairan dari hidung seperti ingus dan berbuih, lesu hingga lebih banyak berdiam diri dan sering berbaring.
“Itu tanda-tanda penyakit itu sudah menyerang. Jika lambat ditangani, dapat menyebabkan kematian mendadak,” imbuhnya.
Penyakit SE ini, tambah Kusmirin, dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi peternak, jika tidak ditanggulangi secara seksama. Penyakit SE biasanya berjalan cepat dan menimbulkan angka kematian yang tinggi terutama pada ternak yang telah menunjukkan gejala klinis jelas.
“Kami harap masyarakat untuk sering melakukan kontrol pada hewan ternaknya. Jika ada tanda-tanda serangan penyakit seperti itu, segera laporkan ke petugas,” harapnya.
Penyakit SE merupakan salah satu penyakit yang bisa dikategorikan berbahaya. Penularan dari penyakit ini begitu mudah. Misalnya, ketika salah satu hewan ternak sudah mengidap penyakit tersebut, lantas hewan ternak lain memakan bekas ingusnya yang jatuh di atas rerumputan, maka lambat laun kondisi tubuhnya akan berubah karena virus itu bekerja sangat cepat.
“Untuk itu, perlu diatasi segera agar tidak menyebar,” tandasnya. (kjon)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 51Taliwang, KOBAR - Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (DPPP) Sumbawa Barat (KSB), mengingatkan kepada masyarakat penerima bantuan Bariri Ternak untuk tidak menjual atau memindahtangankan bantuan yang diterimanya kepada pihak lain. Kabid Peternakan, DPPP Sumbawa Barat, Kusmirin SSt, mengatakan, peringatan itu penting disampaikan kepada para penerima bantuan, untuk mengantisipasi penyelewengan bantuan yang…
- 48Taliwang, KOBAR - Pengiriman ternak bukan sekedar kebutuhan niaga, tetapi juga sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya penyelundupan ternak, sehingga Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sebagai pemilik ternak akan dirugikan nantinya, termasuk akan hilang nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD). Langkah yang dilakukan Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) tetap membuka kran permohonan izin…
- 45Kusmirin: Tahun Ini Hanya 2.000 Ekor Taliwang, KOBAR - Perkembangan populasi ternak di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) cukup signifikan. Buktinya, mampu menjaga dan menjawab kebutuhan pasar setempat menyangkut masalah daging meskipun harus mengirimkan ribuan ekor ternak ke luar daerah untuk memenuhi permintaan pasar nasional. Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) melalui Kepala…
- 42Taliwang, KOBAR - Jelang Idul adha, penjualan hewan kurban, baik yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), maupun yang akan dikirim ke luar daerah diawasi secara ketat. Pengawasan tersebut terutama dikhususkan terhadap pengiriman ternak ke luar daerah. Terlebih lagi, tingginya kebutuhan atas hewan kurban beberapa hari terakhir dan mendatang, membuat Dinas…
- 40Taliwang, KOBAR - Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sumbawa Barat (DKPP KSB) sudah memiliki tim baku yang bertugas melakukan pengawasan hewan kurban. Langkah itu untuk memberikan jaminan kepada masyarakat tentang kelayakan hewan kurban untuk dikonsumsi. Kabid peternakan pada DKPP KSB, Kusmirin S.St yang ditemui dalam ruang kerjanya senin 22/9 kemarin…
- 39Taliwang, KOBAR - Kejahatan narkoba saat ini sudah bersifat lintas negara dan terorganisir, sehingga telah menjadi ancaman nyata yang membutuhkan penanganan serius dan mendesak. Permasalahan narkoba bukan hanya tertuju pada peredaran, melainkan sudah masuk pada Proxy War. Daya rusak yang diakibatkan oleh narkoba sangat luar biasa, bukan hanya merusak fisik dan…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.