Taliwang, KOBAR – Meski pihak distributor telah memenuhi permintaan Pemerintah kabupaten Sumbawa Barat untuk melakukan bongkar muat dan pendistribusian semen melalui dermaga Benete, yang terealisasi pada Jum’at 14/11 lalu dengan jumlah 900 ton. Namun jumlah itu sendiri belum bisa menanggulangi kebutuhan saat ini, mengingat masih banyak proyek besar yang sedang dilaksanakan di bumi pariri lema bariri.
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop dan UMKM) terus berupaya melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi untuk meminta perusahaan agar tetap melakukan droping semen melalui dermaga Benete, agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini, setelah terjadi kelangkaan beberapa pekan terakhir.
Kepala Disperindagkop dan UMKM, Ir Lalu Muhammad Azhar yang dikonfirmasi mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi, agar pengiriman melalui dermaga Benete bisa terus dilakukan, mengingat kebutuhan masyarakat saat ini cukup tinggi dan pengiriman melalui dermaga Benete sendiri sebagai solusi untuk menghindari jatah untuk wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tidak lagi disabotase oleh pengusaha dari Kabupaten Sumbawa (KS).
“Biasanya pengiriman semen melalui pelabuhan Badas sumbawa, termasuk kouta yang akan didroping di KSB, namun saat pembongkaran, pengusaha langsung mengambil seluruh semen muatan kapal untuk memenuhi kebutuhan di Sumbawa, sehingga tidak terjadi droping di KSB. Hal itu yang membuat kelangkaan beberapa pekan terakhir,” ucap Lalu Azhar.
Lalu Azhar menyampaikan, memang tidak ada sistem kouta semen yang ditetapkan, sehingga belum tahu apakah dengan droping awal sebanyak 900 ton itu sudah bisa memenuhi kebutuhan saat ini, sehingga pihaknya akan melakukan pemantauan kembali. “Senin (hari ini, red), kami akan melakukan pemantauan pasar untuk mengetahui, apakah masih terjadi kelangkaan semen, agar bisa langsung ditindak lanjuti dengan kembali meminta pemerintah provinsi untuk mendesak perusahaan kembali melakukan droping,” pungkasnya. (kimt)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 49“Direktur RSUD Resmi Mengundurkan Diri” Taliwang, KOBAR - Anggota komisi I DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Muhammad Hatta, kepada media ini mengaku kecewa dengan managemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), lantaran tidak komit dengan janji akan melakukan perbaikan terhadap beberapa fasilitas Alat kesehatan (Alkes) RSUD tersebut, salah…
- 48Taliwang, KOBAR - Sengketa tapal batas wilayah antara Kabupaten Sumbawa Barat dengan Kabupaten Sumbawa belum juga usai. Hal ini dibuktikan dengan belum tercapai kesepakatan bersama antara kedua daerah serumpun itu. Mediasi yang pernah difasilitasi beberapa kali oleh Biro Administrasi Pemerintahan Umum Provinsi NTB tak juga membuahkan hasil. Aulina Pahlevia S.IP, Kepala…
- 45Taliwang, KOBAR - Permohonan ijin pemanfaatan lokasi Dusun Jelengah Desa Beru yang diajukan PT Darwin Nusa Indonesia untuk dijadikan tempat pembangunan pabrik smelter (pengolahan) batu mangan belum diberikan oleh pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), lantaran masih harus melakukan kajian terlebih dahulu. Akibat belum mengantongi ijin pemanfaatan lokasi, pihak perusahaan yang berencana…
- 45Taliwang, KOBAR - Jadwal seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) lingkup Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk tahun 2014 belum bisa ditetapkan, lantaran masih menunggu keputusan pemerintah pusat melalui Kementeri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) selaku pemilik kewenangan. Meskipun jadwal seleksi belum ada, namun sudah bisa dipastikan bahwa…
- 44Taliwang, KOBAR - Akses jalan menuju Desa Kertasari masih dalam kondisi rusak, padahal sesuai perjanjian bersama antara DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dengan pihak pemerintah bahwa akses itu harus sudah rampung dikerjakan pada tahun anggaran 2014, tetapi sampai dengan saat ini, baru 3 kilometer yang sudah dikerjakan. Pekerjaan jalan menuju desa…
- 44Taliwang, KOBAR - Sembilan Bahan Pokok (Sembako) yang dijual diberbagai pasar tradisional di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mulai beranjak naik, tidak terkecuali beras. Keadaan ini membuat masyarakat kebingungan, bahkan makanan pokok itu sendiri bukan sekedar harganya melonjak, namun volume di pasaran berkurang dari biasanya. Sejumlah kebutuhan masyarakat yang tercatat sudah melonjak…