Taliwang, KOBAR – Sebanyak 8,52 persen pemuda berpendidikan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), bertitel Diploma maupun Sarjana yang terdata pada tahun 2015 lalu, belum memiliki pekerjaan alias pengangguran. Fenomena ini terus terjadi setiap tahun. Walaupun banyak perguruan tinggi yang mampu melepas ribuan mahasiswanya sebagai sarjana, namun tidak mampu menjamin lulusannya untuk bisa segera bekerja. Sehingga tiap tahun, jumlah pengangguran terdidik terus meningkat. Meski demikian persentase tersebut jika diamati berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, cenderung mengalami penurunan, dibandingkan tahun 2014 lalu yang jumlahnya mencapai 12.04 persen.
Kepala BPS Sumbawa Barat, Ir Muhadi, menyatakan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di KSB menurut jenjang pendidikan tertinggi didominasi lulusan SMP dan SMA sederajat. Dua tahun berturut-turut jenjang pendidikan itu bahkan masih menjadi penyumbang terbesar pengangguran di Sumbawa Barat.
“Rinciannya, sekitar 24,67 persen pada tahun 2014 dan meningkat menjadi 27,08 persen di tahun 2015 untuk jenjang pendidikan SMP sederajat. Demikian pula untuk jenjang pendidikan SMA sederajat, pada tahun 2014 sebesar 47,4 persen dan meningkat menjadi 52,00 persen untuk tahun 2015,” ungkapnya.
Sementara TPT bagi yang tidak bersekolah atau belum menyelesaikan pendidikan, terdata sekitar 13,26 persen untuk tahun 2014 dan mengalami penurunan sekitar 13,26 persen untuk tahun 2015.
“Sedangkan jenjang tamatan SD sederajat tahun 2014 sebesar 2,63 persen dan mengalami kenaikan sebesar 10,11 persen untuk tahun 2015,” sebutnya.
Ia tak menyangkal dari total jumlah penduduk Sumbawa Barat sekitar 133.391 jiwa, usia 15 tahun keatas sebagai usia kerja produktif, yang bekerja seminggu yang lalu ada sekitar 60.474 ribu jiwa. Sementara yang tidak bekerja sekitar 5.244 jiwa dari total jumlah usia produktif kerja 15 tahun ke atas sekitar 65.718 ribu jiwa.
“Jumlah ini menurut jenjang tamatan pendidikan dan jenis kegiatan dalam satu minggu,” bebernya.
Tingginya jumlah pengangguran terbuka tersebut karena minimnya kemampuan tenaga kerja, sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan dunia usaha. Untuk itu diperlukan upaya peningkatan kualitas dan kemampuan angkatan kerja. Dengan demikian, lulusan SMP-SMK sederajat dapat bersaing dengan tenaga kerja dari daerah lain.
“Salah satunya, dengan meningkatkan peranan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mendidik angkatan kerja,” sebutnya.
Selain itu, diharapkan juga kepada masyarakat untuk tidak lagi terkungkung dengan mindset hanya mau bekerja di sektor pemerintahan saja sebagai tenaga kontrak atau sejenisnya. Tetapi harus bisa memanfaatkan terbukanya lowongan pekerjaan lainnya seperti sektor pertambangan dan industri.
Begitupun untuk tamatan D1 atau Sarjana, agar tidak memiliki sikap memilih-milih pekerjaan yang ada, atau hanya mengandalkan menjadi PNS saja. Mengingat untuk penerimaan PNS ini jumlah yang direkrut sangat terbatas. Jadi sudah seharusnya sebagai lulusan diploma dan sarjana untuk bisa menciptakan lapangan kerja sendiri.
“Para lulusan diploma maupun sarjana juga dituntut untuk mampu bekerja di semua sektor yang ada. Mengingat potensi daerah ini masih sangat banyak dan belum tersentuh. Oleh karenanya dari para tangan diploma dan sarjana inilah hal tersebut bisa dikembangkan,” demikian Muhadi. (ktas)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 61“Bupati Targetkan Adipura Tahun 2020” Taliwang, KOBAR - Hingga menjelang usianya yang ke 15 tahun, Piala Adipura yang 4 tahun silam pernah diidamkan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) belum juga terwujud. Pada tahun 2017, Bupati Sumbawa Barat, Dr Ir H W Musyafirin MM, kembali menggaungkan hal itu. Dan Bupati telah memasang…
- 57“Naik 11,44 % dari UMK 2016” Taliwang, KOBAR - Beberapa pihak yang dilibatkan Dewan Pengupahan dalam penetapan besaran Upah Minimum Kabupaten (UMK) Sumbawa Barat tahun 2017 menilai bahwa Rp 1.786.300 adalah angka yang cukup realistis. Karena penetapan besarannya mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 tahun 2015 yang memperhitungkan nilai inflasi dan…
- 55Taliwang, KOBAR - Pemerintah Kecamatan Taliwang dan Kecamatan Seteluk hingga saat ini dilaporkan belum mencapai kata sepakat atas penentuan batas Kecamatan antara Kelurahan Sampir Kecamatan Taliwang dan Desa Meraran Kecamatan Seteluk. Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Setda Sumbawa Barat, M Endang Arianto SSos MM, mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sebenarnya telah memberikan kewenangan kepada kedua…
- 55Taliwang, KOBAR - Bupati Sumbawa Barat, Dr Ir H W Musyafirin MM, dalam suatu kesempatan menyebutkan bahwa pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (SPM-Dikdas) harus dapat dituntaskan di tahun 2017 ini. Untuk memenuhinya, kembali akan digelontorkan anggaran sekitar Rp 24 miliar dari kantong APBD-P. "Sebelumnya kita telah mengintervensi pemenuhan SPM-Dikdas ini …
- 55Taliwang, KOBAR - Maraknya Penambangan Tanpa Izin (PETI) kurun waktu terakhir ini, membuat Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kelabakan dan dipaksa untuk putar otak. Maklum dampak lingkungan yang ditimbulkan PETI sangat meresahkan dan berimbas panjang. Bupati Sumbawa Barat, Dr Ir H W Musyafirin MM, belum lama ini, menyampaikan, bahwa dirinya baru…
- 54Taliwang, KOBAR - Momentum progress report bakal kembali dimanfaatkan oleh kandidat calon Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk mendeglarasikan diri. Kesempatan progress report tahun sebelumnya pernah dimanfaatkan wakil Bupati KSB, Drs H Mala Rahman untuk menyampaikan kesiapan berlaga pada pesta demokrasi yang akan dihelat pada tahun 2015 mendatang. Indikasi pemanfaatan momentum…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.