KESEHATAN KELUARGA
Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo
(Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB)
Demam dengue atau yang dikenal secara umum oleh masyarakat Indonesia sebagai demam berdarah. Sebetulnya demam dengue (DD) dan demam berdarah merupakan dua kondisi yang berbeda, namun sebagian besar masyarakat Indonesia sudah terlanjur salah kaprah. Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) merupakan komplikasi dari demam dengue (dengue fever) yang memburuk. Menurut data yang dihimpun oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2013, telah terjadi 112.511 kasus demam dengue di 34 provinsi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, tercatat ada 871 penderita yang meninggal dunia. Pada tahun 2014, kasus demam dengue di Indonesia mengalami penurunan. Menurut data yang dikumpulkan hingga pertengahan Desember 2014, telah terjadi 71.668 kasus dengan 641 orang di antaranya meninggal dunia. Data di atas menempatkan Indonesia sebagai negara nomor 1 di Asia Tenggara terkait kasus penyakit demam dengue. Sedangkan di dunia, Indonesia adalah nomor 2 setelah Brazil.
Gambaran klinis amat bervariasi, dari yang ringan dan sedang seperti demam dengue, sampai berat seperti demam berdarah dengue dengan manifestasi demam tinggi secara mendadak, sifat demam naik turun (demam turun pada umumnya pada hari ke 3-4), berlangsung selama 2-7 hari, sakit kepala, nyeri pada otot dan sendi, mual, kadang muntah, perdarahan spontan (gusi berdarah, mimisan, muntah darah, BAB hitam, dan sebagainya), serta kecenderungan terjadi renjatan atau syok yang dapat berakibat fatal. Untuk mendeteksi dini syok berupa Warning Sign sebagai berikut:
– Tidak ada perubahan klinis setelah demam reda.
– Menolak makan/minum.
– Muntah berulang.
– Nyeri perut hebat.
– Letargi, perubahan perilaku.
– Pucat, ekstremitas dingin.
– Perdarahan: mimisan,BAB hitam, muntah darah, BAK coklat (kencing darah).
– Jumlah kencing menurun selama 4-6 jam.
Eksantem atau ruam pada kulit dapat muncul awal demam yang terlihat jelas di muka dan dada,berlangsung beberapa jam, lalu akan muncul kembali pada hari ke 3-6 berupa bercak petekie di lengan dan kaki lalu seluruh tubuh. Pada saat suhu turun ke normal, ruam berkurang dan cepat menghilang, bekas bekasnya kadang terasa gatal.
Jika Anda mengalami gejala seperti diatas, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter. Terlebih lagi jika gejala tersebut dirasakan setelah berkunjung ke daerah yang sedang dilanda wabah demam dengue.
Demam dengue bisa ditangani dengan meminum banyak cairan, beristirahat, serta mengonsumsi penurun panas. Tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri jenis ibuprofen, aspirin, dan naproxen sodium jika Anda menderita demam dengue karena dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko terjadinya pendarahan internal.
Berikut ini beberapa langkah pencegahan demam berdarah yang bisa Anda terapkan, diantaranya:
– Mensterilkan bagian dalam rumah Anda dengan menyemprotkan cairan pembasmi nyamuk.
– Membersihkan bak mandi dan menaburkan serbuk abate agar jentik-jentik nyamuk mati.
– Menutup, membalik, atau jika perlu menyingkirkan media-media kecil penampung air lainnya yang ada di rumah Anda.
– Memasang kawat antinyamuk di seluruh ventilasi rumah Anda.
– Memasang kelambu di ranjang tidur Anda.
– Memakai losion antinyamuk, terutama yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET) yang terbukti efektif. Namun jangan gunakan produk ini pada bayi yang masih berusia di bawah dua tahun.
– Mengenakan pakaian yang longgar yang bisa melindungi Anda dari gigitan nyamuk.
– Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan.
– Mengadakan fogging untuk mensterilkan lingkungan dari nyamuk dan jentik-jentiknya.
Meski hanya terjadi pada segelintir kasus, demam dengue bisa berkembang menjadi komplikasi yang lebih serius, yaitu dengue hemorrhagic fever (DHF) atau demam berdarah dengue (DBD) dan dengue shock syndrome (DSS) yang dapat menyebabkan kematian akibat pendarahan hebat. Kedua komplikasi tersebut berisiko tinggi dialami oleh orang yang sistem kekebalan tubuhnya tidak mampu melawan infeksi dengue yang dia derita, atau oleh orang yang sebelumnya pernah terkena demam dengue lalu terkena kondisi ini kembali. ***
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 47KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis dimana tekanan darah pada dinding arteri meningkat diatas tekanan darah yang disepakati normal. Kondisi ini dikenal dengan “pembunuh diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada…
- 47KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Jefry Pinondang Sianipar (Dokter Internsip di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Fibrilasi Atrium (FA) merupakan gangguan irama jantung yang paling banyak dijumpai, dimana kondisi jantung menyebabkan denyut jantung menjadi tidak teratur. Pada tahun 2010, perkiraan jumlah laki-laki dan perempuan menderita FA mencapai 20,9 juta dan 12,6 juta orang…
- 46KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Gagal Ginjal Kronis (GGK) adalah kondisi saat fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap. Menurut Nasional Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative (NKF-KDOQI) adalah kerusakan/kelainan struktur atau fungsi ginjal dapat berupa kelainan jaringan, komposisi darah dan urine atau…
- 44KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Komplikasi hipertensi (tekanan darah tinggi) terjadi karena kerusakan organ yang diakibatkan peningkatan tekanan darah sangat tinggi dalam waktu lama. Apabila tidak dilakukan pengobatan yang tepat dan teratur seperti yang disarankan dokter, cepat atau lambat penderita hipertensi ini akan…
- 43KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Diabetes merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi perhatian dunia. Menurut Internasional Diabetic Federation pada tahun 2013,Indonesia menempati rangking 7 terbesar di dunia. Dan pada tahun 2014 Indonesia menempati rangking 5 dunia. Tanda-tanda atau gejala seseorang menderita…
- 43KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Patrice LWY Sinaga (Dokter Internsip di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Secara garis besar, kepala terdiri dari 3 komponen utama, yaitu bagian terluar dari tulang kepala, bagian terdalam dari tulang kepala, dan tulang kepala itu sendiri atau tulang kranial atau yang lebih sering kita dengar sebagai tulang tengkorak.…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.