Ahmad: Sudah Tahu Lahan Bermasalah, Malah Proyek Jalan Terus
Taliwang, KOBAR – Proyek Rumah Apung di Desa Labuan Lalar Kecamatan Taliwang pasca rampung dikerjakan tahun 2015 lalu, hingga kini belum juga ditempati. Pasalnya, lahan atau tanah tempat rumah apung itu berdiri konon masih dipersoalkan beberapa pihak. Informasi yang berkembang, lokasi pembangunan rumah apung sebelum ditetapkan Pemerintah telah diklaim beberapa pihak sebagai miliknya. Klaim mengklaim tersebut hingga menghambat proses penempatan warga ke rumah tersebut.
Anggota DPRD Sumbawa Barat, Ahmad SAg, tidak memungkiri, bahwa sejak lahan itu ditunjuk oleh Pemerintah Daerah (Pemda) sebagai lokasi pembangunan rumah apung, tanah tersebut telah diklaim oleh beberapa warga yang mengaku sebagai pemilik tanah. Namun, hal itu tidak digubris dengan alasan tanah itu merupakan milik Pemerintah Desa Labuan Lalar yang dibuktikan dengan telah dilakukannya pemutihan aset.
“Sebenarnya pemerintah pada saat itu mengetahui jika tanah tempat rumah apung itu berdiri akan bermasalah. Hal itu dibuktikan dengan adanya informasi telah dialokasikannya anggaran antisipasi ganti rugi atas lahan rumah apung, jika bermasalah,” ungkapnya.
Kendati demikian, Ia berharap agar Pemerintah segera menyelesaikan persoalan status kepemilikan atas tanah rumah apung tersebut. Sebab, jika tidak segera diselesaikan maka penempatannya akan semakin lama dan bangunannya akan rusak karena tak terawat.
“Harus segera diselesaikan. Jangan sampai fasilitas yang menelan anggaran puluhan miliar itu malah nantinya menjadi mangkrak,” cetusnya.
Sebelumnya, sejumlah warga Desa Labuan Lalar mempertanyakan waktu penempatan rumah apung itu. Padahal dulunya pemerintah menjanjikan masyarakat untuk menempatinya setelah masa pemeliharaannya berakhir. Namun, faktanya, hingga saat ini rumah yang menelan anggaran puluhan miliar itu, belum bisa ditempati.
“Yang jelas kami belum mengetahui kapan rumah itu akan ditempati. Karena baik pemerintah daerah maupun pemerintah desa belum menginformasikannya,” kata salah seorang warga Desa Labuan Lalar yang meminta namanya untuk tidak dikorankan.
Seperti diketahui, pembangunan rumah apung di Desa Labuan Lalar Kecamatan Taliwang penganggarannya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2015 sebesar Rp 20 Miliar. Besaran dana itu diperuntukkan untuk pembangunan 100 unit rumah apung dengan alokasi anggaran per unit sebesar Rp 200 Juta. (ktas)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 65Keberadaan rumah apung di Desa Labuan Lalar Kecamatan Taliwang kembali disoal. Pasalnya, proyek yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2015 sebesar Rp 20 Miliar tersebut, hingga kini belum bisa dihuni. Terlebih, beredar rumor, bahwa tanah lokasi bangunan itu berdiri dipersoalkan pemiliknya. Menurut seorang wakil rakyat asal…
- 59“Dijadwalkan Akan Dihuni Pada Oktober 2016” Taliwang, KOBAR - Meski pengerjaannya telah rampung beberapa bulan lalu, nyatanya proyek Rumah Apung Labuan Lalar yang penganggarannya dibiayai dari APBN 2015 lalu, diindikasikan tidak mengedepankan kualitas. Pasalnya, saat ini fisik bangunan rumah itu sudah mulai menunjukkan kerusakan di beberapa bagian. Kepala Bagian Pemerintahan…
- 59Sungguh miris, kondisi rumah apung di labuan Lalar, Kecamatan Taliwang, diketahui mulai tampak kropos dan menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Tak ayal, sebab sejak rampung dikerjakan, bangunan tersebut tak kunjung ditempati. Hanya satu alasan yang dapat dilontarkan pihak berwenang, “kontraktor belum menyerahkannya, karena masih dalam proses pemeliharaan.”. Bagaimanapun, kerusakan yang terjadi pada…
- 58Kabag Pemerintahan: Dibayarkan Setelah Statusnya Clear and Clean Taliwang, KOBAR - Pembangunan 100 unit rumah apung yang terletak di Desa Labuan Lalar, Kecamatan Taliwang, telah rampung pengerjaannya akhir 2015 lalu. Akan tetapi, beredar kabar jika tanah sebagai lokasi pembangunan rumah apung itu justru belum dibayar oleh pemerintah setempat. Kepala Bagian Pemerintahan…
- 58Belakangan Proyek Rumah Apung, yang berlokasi di Desa Labuan Lalar Kecamatan Taliwang, menjadi sorotan publik. Program Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) RI, yang didanai APBN tersebut diduga sarat penyimpangan. Proyek yang menelan anggaran sekitar Rp 20 Miliar itu ditengarai pengerjaannya tidak dilaksanakan oleh pemenang tender, tetapi dilelang kembali ke sejumlah pemborong…
- 56Taliwang, KOBAR - Sejumlah aset daerah yang masih mangkrak dan belum dimanfaatkan, menjadi perhatian serius para wakil rakyat di Bertong. Kinerja Pemerintah dipertanyakan, karena hingga saat ini, sejumlah rekomendasi mereka terkait sejumlah aset potensial yang dimiliki daerah tak kunjung bergeliat dan menjadi pundi bagi daerah. “DPRD melalui komisi teknis, dalam hal…