Proyek Rumah Apung Diduga Sarat Penyimpangan

Menu

Mode Gelap

PULAU SUMBAWA · 14 Jan 2016

Proyek Rumah Apung Diduga Sarat Penyimpangan


Proyek Rumah Apung Diduga Sarat Penyimpangan Perbesar

Ahmad: Biarpun Proyek Pusat, Pemerintah Setempat Harus Tahu

Taliwang, KOBAR – Proyek pembangunan Rumah Apung di Desa Labuan Lalar Kecamatan Taliwang  ditengarai sarat penyimpangan. Proyek APBN bernilai sekitar Rp 20 Miliar tersebut bahkan diduga sarat rekayasa mulai dari proses penunjukan lokasi hingga tahapan pelaksanaan pembangunannya.

Belakangan proyek program Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) itu bahkan kini menjadi sorotan anggota DPRD  Sumbawa Barat, Ahmad S.Ag.

Saat dikonfirmasi media ini, Ahmad S.Ag, tidak membantah  adanya indikasi itu. Ia mengaku banyak menerima informasi, dimana pengerjaan proyek itu tidak dilaksanakan oleh pemenang tender, tetapi oleh kontraktor pelaksana lainnya.

“Itu informasi yang saya terima dari masyarakat. Selain indikasi  pemenang tender menjual proyek ke kontraktor pelaksana lain, ada indikasi sejumlah item pekerjaan proyek bahkan dilelang ke sejumlah pihak pemborong dengan harga dibawah ketetapan,” katanya.

Dari pengamatannya, ia menilai pekerjaan proyek itu tidak sesuai perencanaan. Banyak ditemukan bahan dan material di sejumlah item pekerjaan tidak sesuai spek. Diantaranya, jenis kayu, ukuran rumah dan sejumlah jenis item pekerjaan yang dipastikan tidak memenuhi syarat.

“Ini menandakan ada kejanggalan dalam penggerjaan proyek itu, sarat permainan dan penuh rekayasa,” cetusnya.

Parahnya lanjut Politisi Partai Demokrat ini, pihak kontraktor yang bertanggungjawab atas pelaksanaan proyek tidak pernah turun ke lokasi, untuk mengecek secara langsung kondisi maupun progress proyek.

“Ironis lagi, masyarakat maupun pemerintah desa setempat hingga kini tidak mengetahui perusahaan mana yang sesungguhnya mengerjakan proyek itu,” timpalnya.

Menurutnya, apabila indikasi penyimpangan proyek itu tidak segera disikapi maka akan berimplikasi terhadap kualitas proyek. Dan ini tentu akan berimbas pada kerugian negara.

Untuk itu, ia meminta kepada pemerintah daerah untuk melakukan pemantauan agar proyek yang dibiayai dari uang rakyat tersebut, tidak sia-sia dan bisa dinikmati oleh masyarakat sesuai peruntukannya.

“Meskipun itu proyek pusat, pemerintah setempat harus turun memantau karena pada prinsipnya pengerjaan proyek itu harus memperhatikan banyak aspek, utamanya kualitas, tidak dikerjakan asal asalan,” tukasnya.

Ia tidak memungkiri jika selama ini pihaknya kesulitan untuk mengawasi proyek pembangunan untuk masyarakat yang didanai melalui APBN itu. Pasalnya, sejak awal pembangunannya tidak pernah dikoordinasikan dengan jajaran pemerintah daerah. Sehingga untuk pengawasannya pun tidak dilakukan hingga akhirnya menyebabkan, terjadinya rawan penyimpangan, yang berakibat merugikan uang negara.

Disamping itu, tidak terlaksananya proyek pembangunan yang diperuntukkan bagi masyarakat, apa yang telah diprogramkan pemerintah tersebut terkesan mubazir. Oleh sebab itu, ia meminta kepada masyarakat, jika ada pelaksanaan proyek pembangunan yang dilaksanakan di daerah masing-masing untuk dapat sama-sama mengawasinya.

“Kita mengharapkan, agar proyek pembangunan yang didanai oleh APBN ini diawasi juga oleh masyarakat, karena kadang kita tidak tahu ada proyek pemerintah di daerah, karena minimnya koordinasi,” katanya.

Selain masyarakat, seluruh program pembangunan juga diharapkan dapat diawasi oleh aparat penegak hukum, baik itu dari jajaran Kepolisian maupun pihak Kejaksaan. Hal itu penting agar pelaksanaan program pembangunan dapat dijalankan dengan optimal dan mampu membawa manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Penegak hukum juga harus memantau, masyarakat melaporkan,” tukas Ahmad.

Seperti diketahui pembangunan Rumah Apung Labuan Lalar adalah proyek APBN yang menelan anggaran sekitar Rp 20 Miliar. Proyek ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp 200 juta untuk masing- masing unit rumah. Sementara  jumlah rumah yang dikerjakan sebanyak 100 unit rumah. (ktas)

About The Author

Trending di KOBARKSB.com

  • 54
    100 Unit Rumah Apung di Labuan Lalar Belum DihuniAhmad:  Sudah Tahu Lahan Bermasalah, Malah Proyek  Jalan Terus Taliwang, KOBAR - Proyek Rumah Apung di Desa Labuan Lalar Kecamatan Taliwang pasca rampung dikerjakan tahun 2015 lalu, hingga kini belum juga ditempati. Pasalnya, lahan atau tanah tempat rumah apung itu berdiri konon masih dipersoalkan beberapa pihak. Informasi yang berkembang, lokasi pembangunan…
  • 52
    Rp 7 Miliar Lebih Anggaran Rumah Apung Diduga Dimark-Up“Fisik Bangunan Ditaksir Hanya Senilai Rp 60-80 Juta Per Unit” Taliwang, KOBAR - Dugaan sarat 'permainan' dalam proyek pembangunan 100 unit Rumah Apung di Desa Labuan Lalar Kecamatan Taliwang, mengemuka lagi. Jika sebelumnya Anggota DPRD Sumbawa Barat, Ahmad SAg, mengindikasikan proyek yang didanai dari APBN sebesar Rp 19,1 miliar tersebut sarat penyimpangan,…
  • 51
    Aroma Tak Sedap Dari Proyek Rumah ApungBelakangan Proyek Rumah Apung, yang berlokasi di Desa Labuan Lalar Kecamatan Taliwang, menjadi sorotan publik. Program Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) RI, yang didanai APBN tersebut diduga sarat penyimpangan. Proyek yang menelan anggaran sekitar Rp 20 Miliar itu ditengarai pengerjaannya tidak dilaksanakan oleh pemenang tender, tetapi dilelang kembali ke sejumlah pemborong…
  • 46
    Manajemen RSUD Didesak Untuk DievaluasiTaliwang, KOBAR - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KSB didesak untuk dievaluasi. Permintaan tersebut diutarakan wakil ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Muhammad Hatta, menyusul dalam beberapa waktu terakhir banyak keluhan terkait proses pelayanan yang selama ini telah disajikan fasilitas kesehatan milik pemerintah itu. “RSUD ini kan baru…
  • 46
    Aset Daerah Yang Mangkrak Disorot DewanTaliwang, KOBAR - Sejumlah aset daerah yang masih mangkrak dan belum dimanfaatkan, menjadi perhatian serius para wakil rakyat di Bertong. Kinerja Pemerintah dipertanyakan, karena hingga saat ini, sejumlah rekomendasi mereka terkait sejumlah aset potensial yang dimiliki daerah tak kunjung bergeliat dan menjadi pundi bagi daerah. “DPRD melalui komisi teknis, dalam hal…
  • 45
    Lama Tak Terjamah, Rumah Apung Labuan Lalar Mulai Kropos“Dijadwalkan Akan Dihuni Pada Oktober 2016” Taliwang, KOBAR - Meski pengerjaannya telah rampung beberapa bulan lalu, nyatanya proyek Rumah Apung Labuan Lalar yang penganggarannya dibiayai dari APBN 2015 lalu, diindikasikan tidak mengedepankan kualitas. Pasalnya, saat ini fisik bangunan rumah itu sudah mulai menunjukkan kerusakan di beberapa bagian.   Kepala Bagian Pemerintahan…

Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com

Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Muhammadiyah Tetapkan 11 Maret 2024 Jadi Awal Puasa 1 Ramadan 1445 H

1 Februari 2024 - 18:43

Muhammadiyah Tetapkan 11 Maret 2024 Jadi Awal Puasa 1 Ramadan 1445 H - Haedar Nashir - Ketua Umum PP Muhammadiyah

PT Trakindo Utama Buka Lowongan Kerja Untuk Tamatan SMA dan SMK

12 Januari 2024 - 15:30

PT Trakindo Utama Buka Lowongan Kerja Untuk Tamatan SMA dan SMK - Loker Trakindo

PT Freeport Indonesia Buka 38 Lowongan Kerja Terbaru Untuk Fresh Graduate

8 Oktober 2023 - 18:01

PT Freeport Indonesia Buka 38 Lowongan Kerja Terbaru Untuk Fresh Graduate - Tambang Emas Freeport Indonesia

Seleksi Calon ASN 2023 Segera Dibuka, Kuota PPPK Lebih Banyak Dibanding CPNS

12 Agustus 2023 - 20:27

Seleksi Calon ASN 2023 Segera Dibuka, Kuota PPPK Lebih Banyak Dibanding CPNS - Seleksi PPPK 2023 - CASN 2023

3.113 Orang Jemaah Haji NTB Telah Tiba di Kampung Halaman

30 Juli 2023 - 22:03

3.113 Orang Jemaah Haji NTB Telah Tiba di Kampung Halaman - Jamaah Haji Sumbawa - Bandara Internasional Lombok - Embarkasi Lombok

PT Adaro Energy Indonesia Buka 55 Lowongan Kerja Untuk Tamatan SMA dan Sarjana

9 Juli 2023 - 20:07

PT Adaro Energy Indonesia Buka 55 Lowongan Kerja Untuk Tamatan SMA dan Sarjana - Lowongan Kerja Terbaru PT Adaro Energy Indonesia
Trending di LOWONGAN KERJA
Don`t copy text!