Membangun Sistem Ekonomi Syariah Dengan “Membaca”

Menu

Mode Gelap

SELA · 28 Mar 2012

Membangun Sistem Ekonomi Syariah Dengan “Membaca”


Membangun Sistem Ekonomi Syariah Dengan “Membaca” Perbesar

Oleh: Burhan Daeng Mangago, S.Pi., M.Si *

Sistem ekonomi syariah awal kehadirannya di Indonesia hanya dijadikan sebagai alternatif solusi krisis moneter, namun saat ini ekonomi syariah tidak lagi hanya sekadar menjadi alternatif, tetapi ekonomi syariah menjadi solusi dalam berbagai persoalan umat manusia. Saat ini fakta sudah berbicara, bahwa sistem ekonomi konvensional yang selama ini diterapkan banyak negara di dunia, tidak hanya merugikan tetapi juga membahayakan umat manusia. Karena sistem ekonomi konvensional, yang diuntungkan hanyalah kelompok tertentu, bukan orang banyak. Sebaliknya,ekonomi syariah justru membawa perbaikan dan kesejahteraan bagi umat manusia. Seperti yang terjadi saat krisis moneter 1997 silam, lembaga keuangan syariah di Indonesia, khususnya bank syariah, mampu bertahan dengan baik. Sedangkan bank-bank konvensional yang diandalkan menjadi roda ekonomi, mengalami masa sulit. Keunggulan ekonomi syariah sudah tidak diragukan lagi.

“Sudah banyak contoh keunggulan ekonomi syariah. Sayangnya, masih banyak masyarakat muslim yang belum melaksanakannya secara konsekuen, karena memang masyarakat muslim belum tersentuh dengan pemahaman dan keyakinan bahwa ekonomi syariah merupakan solusi nyata membangun kemandirian umat dalam mememenuhi kebutuhan hidup. Ekonomi syariah mengajarkan tegaknya nilai-nilai keadilan, kejujuran, transparansi, antikorupsi, dan eksploitasi. Artinya, misi utamanya menegakkan nilai-nilai akhlak dalam aktivitas bisnis, baik individu, perusahaan, ataupun negara. Akan tetapi yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara praktis membangun sistem ekonomi syariah di masyarakat muslim?.

Tas Tomas Management hadir untuk memberikan solusi program pemberdayaan masyarakat dengan beberapa tahapan nyata yang diawali dengan membaca. Perintah membaca adalah perintah Allah SWT yang pertama di turunkan kepada Nabi Besar Muhammad Saw. Dengan membaca kita mendapatkan ilmu yang diterapkan dalam kehidupan dan menjadi langkah awal untuk umat mendapatkan pemahaman, pencerahan dan keyakinan bagaimana membangun sistem ekonomi syariah.

Secara sistematis Tas Tomas Management mengaplikasikan dalam 5 (lima) tahapan yang harus dilalui untuk membangun sistem ekonomi syariah di masyarakat. Adapun tahapan tersebut sebagai berikut: Tahap pertama, Membaca Al Qur’an dengan Metode Cerdas dengan Otak kanan, kegiatan ini merupakan pintu masuk dari program Tas Tomas Management di masyarakat, tahapan ini bertujuan untuk menuntaskan buta huruf Al Qur’an karena saat ini hampir 80 % ibu-ibu rumah tangga buta huruf dan tidak dapat lagi membaca Al Qur’an. Metode ini telah diperaktekan hanya dengan 7 (tujuh) jam pemberlajaran dapat menutas kan buta huruf Al Qur’an.

Tahap kedua, Memberikan pelatihan Metode Cerdas untuk anak kepada ibu-ibu yang telah dapat membaca Al Qur’an, pelatihan ini sangat penting mengingat ibu-ibu muslim saat ini telah kehilangan jadi diri sebagai madrasah pertama/pendidik di keluarganya. Harapannya bahwa dengan ibu menjadi madrasah pertama di keluarganya akan melahirkan generasi mudah yang akhlaknya tidak rusak seperti yang kita lihat faktanya hari ini. Tahap ketiga, Manajemen tas tomas alumni, tahapan ini diawali dengan indentifikasi ibu-ibu buta huruf yang kemudian dikelompokan dalam satu kelompok dengan masing-masing beranggota 10 (sepuluh) orang. Selama 5-7 hari trainer/pengajar dari Tas Tomas Management akan menuntaskan buta huruf Al Qur’an dengan buku metode staqifa.

Metode Staqifa merupakan metode baru dalam berlajar Al Qur’an yang ditemukan oleh Ust. Umar Taqwim dan telah diuji cobakan di Yogjakarta dengan hasil sangat menajubkan karena hanya dengan 7½ jam dapat menuntaskan buta huruf Al Qur’an. Setelah dinyatakan tuntas dapat memebaca Al Quran maka anggota kelompok akan di berikan pemahaman dan keyakinan dalam Aqidah, Tauhid, Islam, Iman, Ibadah, Ukhuwah, Wala’ wal bara dan Mu’amalah syariah setiap minggunya sampai ada perubahan mind set/ pola pikir dengan buku panduan Mizanul Muslim karangan Abu Ammar dkk, buku ini dipilih karena ditulis dengan singkat, padat, berdasarkan dalil-dalil Al Qur’an dan Hadits shahih, dan bahasa mudah dipahami.

Pertemuan mingguan ini merupakan pengembangan karakter masyarakat untuk memahami apa, mengapa dan bagaimana ekonomi syariah dapat aplikasikan dalam kehidupan masyarakat. Selanjutnya dalam pertemuan mingguan ini anggota kelompok wajib membawa “tas tomas” atau dalam bahasa indonesia tas plastik yang berisi sembako atau uang tunai sebagai bentuk zakat, infak dan sedekah dari anggota yang akan dikumpulkan oleh trainer. Tas tomas yang dikumpulkan bertujuan untuk melatih kepekaan, keperdulian, memayarakatkan ZIS (zakat infak sedekah) dan menggali potensi ZIS di masyarakat. Di pertemuan mingguan ini juga setiap anggota kelompok wajib membayar simpanan wajib anggota Rp. 1.000,- (seribu rupiah) per hari atau Rp. 7.000,- (tujuh ribu rupiah) minggu. Simpanan ini akan dikelolah oleh TasTomas Management dalam bentuk Baitul Maal wa Tamwil (BMT) dan Koperasi Syariah. Anggota kelompok yang mempunyai usaha mikro atau berminat menjadi wirausaha baru maka BMT dan Koperasi Syariah akan memberikan pendanaan Mudarabah/ Bagi hasil yang telah disepakati.

Tahap keempat, Membentuk Baitul Maal wa Tamwil dan Koperasi Syariah, Lembaga Keuangan Mirkro di Indonesia dilindungi dengan payung hukum UU Perkoperasian Nomor 25 Tahun 1992 dan UU Perbankan. Dalam bentuk BMT untuk menjadi Bank mungkin akan sulit dan sementara ini BMT Tas Tomas Management di setiap desa berpayung hukum kepada UU Perkoperasian dengan menjadi prakoperasi. Dalam Bentuk Koperasi Syariah Tas Tomas Management telah membentuk KSU Syariah Olat Kapuri di desa Lamusung.

Pembentukan BMT dan Koperasi Syariah diawali dengan menjaring pemuda-pemudi penganguran 3 (tiga) sampai 5 (lima) orang di setiap desa dan melibatkan pemerintah desa yang mempunyai kreteria; taat beribadah, jujur, memiliki jiwa wirausaha dan berkomitmen membangun ekonomi desanya. Setelah diperoleh maka calon pengurus diberikan motifasi, pelatihan akutansi dasar dan bekal wirausaha oleh Tas tomas Management dan dimagangkan ke BMT dan Koperasi Syariah yang “Sehat” keuangannya. Setelah SDM pengurus siap maka diperkenalkan oleh trainer/pengajar kepada anggota kelompok untuk menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan wajib Rp. 1.000,- (seribu rupiah) per hari atau Rp. 7.000,- (tujuh ribu rupiah) per minggu. Dana yang dihimpun di kelolah dalam bentuk BMT (pra koperasi) terlebih dahulu, setelah Modal sendiri cukup maka dana dari masyarakat di kelolah dalam bentuk koperasi syariah.

Selama 1 tahun berjalan Tas Tomas Management di desa Lamusung Kecamatan Seteluk Kabupaten Sumbawa Barat yang di jadikan Pilot Project menampakan hasil yang sangat mengembirakan. Hasil pilot project antara lain; 100 orang buta huruf telah rajin membaca Al Qur’an, 100 orang ibu-ibu telah sadar sebagai pendidik di keluarganya, Masyarakat dengan kesadaran sendiri menabung dan mengembalikan pinjaman ke kantor BMT, 20 orang membangun usaha produktif dalam bentuk kios sembako, usaha pertanian, usaha peternakan dan usaha perikanan,100 orang telah menjadi anggota BMT/ Koperasi syariah dengan perputaran uang lebih dari 70 juta.

Tahapan terakhir tahap kelima adalah Memberikan kesempatan pembinaan oleh pemerintah, sekolah, swasta dan lembaga lain terhadap anggota kelompok yang telah dinyatakan ‘siap’ oleh trainer. Tidak dapat dibantah fakta saat ini bahwa pola mind set/pola pikir masyarakat hanya untuk bantuan, konsumtif, uang dan duniawi (materialistik), hal ini menyebabkan semua program pemberdayaan baik dari pemerintah dan swasta menjadi sia-sia.

Tas tomas management hadir untuk membangun karakter dengan merubah pola pikir masyarakat untuk menjadi lebih baik. Pola pikir yang diharapkan dapat tebentuk sebelum masuknya program pemberdayaan adalah, Sederhana, gemar menabung, meningkat keperdulian dan kepekaan terhadap sesama, Jujur, amanah, dan hidup hemat/tidak konsumtif. Sehingga apapun bentuk program yang dilaksanakan oleh pemerintah dan swata tidak sia-sia dan berkelanjutan. Lima tahapan di atas mengambarkan bahwa Tas Tomas Management telah membuktikan secara sederhana aplikasi membangun Sistim Ekonomi Syariah dengan Membaca.

*) Penulis adalah Kepala Seksi Koperasi Disperindagkop & UMKM Kab.Sumbawa Barat dan Direktur Tas Tomas Management Indonesia.

About The Author

Trending di KOBARKSB.com

  • 41
    Suka Pantai? Datanglah Ke Sumbawa BaratOrang banyak mengira kalau Sumba itu adalah Sumbawa, padahal kan beda daerah. Tulisannya saja sudah beda apalagi tempatnya. Sumbawa berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pulau ini dibatasi oleh Selat Alas di sebelah barat (memisahkan dengan Pulau Lombok). Umumnya orang yang sudah bosan ke Bali biasanya mengunjungi Pulau Lombok,…
  • 40
    Seharusnya Layanan Publik DiutamakanKebijakan pemerintah selama ini cenderung tidak melakukan pembelaan kepada publik. Pemerintah justru lebih mengedepankan kebijakan yang bermuatan politis. Jika kebijakan publik telah mengalami penggorengan oleh kepentingan politik tanpa rasionalitas seperti yang terjadi saat ini, maka patut dipertanyakan negara ini sesungguhnya milik publik atau tidak. Rasakan sendiri bagaimana listrik PLN kelap…
  • 40
    PBRT Untuk IndonesiaOleh : Hendra Perdana Surya, SIP *) Dalam teori pemerintahan, salah satu model kepemimpinan yang paling relevan pada saat sekarang ini adalah sistem yang menerapkan kepemimpinan piramida. Pada model ini pemimpin mesti mengakomodir kebutuhan dan kepentingan grass root. Sementara di literatur lain model ini dikategorikan sebagai model bottom up di…
  • 40
    KPK Whistleblower's SystemAnda mengetahui tindakan korupsi yang telah atau akan dilakukan oleh seseorang yang anda kenal? Silahkan melapor ke KPK. Klik! http://kws.kpk.go.id Jika pengaduan anda memenuhi syarat/kriteria yang dapat ditangani KPK, maka akan diproses lebih lanjut oleh petugas KPK. Kriteria Pengaduan : 1. Memenuhi ketentuan Pasal 11 UU RI No. 30 Tahun 2002. a.…
  • 39
    346 KK Korban Gempa KSB Dapat Bantuan Dana StimulusTaliwang,  KOBAR - Sebanyak 346 Kepala Keluarga (KK) korban gempa di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang rumahnya rusak dilaporkan telah menerima bantuan dana stimulus untuk pembangunan rumah mereka yang rusak. Perbaikan dan pembangunan rumah pun sudah dilakukan di berbagai wilayah yang terdampak gempa. Pembangunan rumah dilakukan secara gotong royong dengan pendampingan dari Dinas…
  • 38
    Minat Baca Generasi MilenialOleh: Diena Frentika, S.Pd.Si., M.Pd. Minggu lalu (30/07/2019), Kobar menuliskan berita berjudul “Minat Baca Masyarakat Rendah”. Rendahnya minat baca masyarakat didasarkan pada data Perpustakaan Daerah tahun 2018 lalu. Menurut Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumbawa Barat melalui Kepala Bidang (Kabid) Perpustakaan, Drs Mulyadi, frekuensi membaca masyarakat rata-rata hanya tiga sampai…
Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Pewarta

Baca Lainnya

Sinergi Pengelolaan Keuangan Negara dan Keuangan Daerah di Masa Pandemi Covid-19

21 Juni 2021 - 22:35

Sinergi Pengelolaan Keuangan Negara dan Keuangan Daerah di Masa Pandemi Covid-19 - Bupati Sumbawa Barat - Indonesia Visionary Leader - HW Musyafirin

Pendidikan Akhlak Sangat Penting Untuk Menghadapi Penetrasi Budaya Asing dan Perubahan Kebudayaan Dunia

8 Juni 2021 - 10:36

Pendidikan-Akhlak-Mendidik-Anak-Hormat-Pada-Orang-Tua

Strategi APBD KSB Menghadapi Peluang dan Tantangan Ekonomi Global

4 Juni 2021 - 16:04

Strategi APBD KSB Menghadapi Peluang dan Tantangan Ekonomi Global - Bupati Sumbawa Barat - HW Musyafirin Luar Biasa

Peran Orang Tua Dalam Mengembangkan Pendidikan Anak di Masa Pandemi Covid-19

25 Mei 2021 - 13:40

Peran-orang-tua-dalam-mendidik-anak

Pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah yang Bersumber dari Penghasilan ASN Kabupaten Sumbawa Barat

20 Mei 2021 - 19:20

Nurdin-Rahman-SE

Penuntasan STBM di Kabupaten Sumbawa Barat Patut Ditiru

6 Mei 2021 - 21:33

Surya-Darmayadi
Trending di SELA
Don`t copy text!