Akibat Proyek PLTS Gagal, Desa Rarak Ronges Masih Gelap Gulita

Menu

Mode Gelap

PULAU SUMBAWA · 16 Mei 2016

Akibat Proyek PLTS Gagal, Desa Rarak Ronges Masih Gelap Gulita


Akibat Proyek PLTS Gagal, Desa Rarak Ronges Masih Gelap Gulita Perbesar

Mustakim: Kejari Harus Usut Tuntas Proyek PLTS Mangkrak

Brang Rea, KOBAR – Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Rarak Ronges Kecamatan Brang Rea dan Desa Talonang Kecamatan Sekongkang saat ini tengah dalam bidikan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumbawa. Pasalnya, pembangunannya yang bersumber dari  Dana Alokasi Khusus (DAK) 2015 sebesar Rp 800 juta tersebut hingga kini belum terselesaikan alias mangkrak.

Anggota Komisi III DPRD Sumbawa Barat, Mustakim Patawari LM SIP, mengatakan, jika memang pihak Kejari Sumbawa mengendus adanya indikasi penyimpangan dalam pembangunannya, secara kelembagaan ia mendorong Kejaksaan untuk mengusutnya hingga tuntas.

“Jangan dibiarkan proses penanganannya lama, jika memang ada indikasi kecurangan di dalamnya. Segera lakukan pengusutan,” tegasnya.

Beberapa waktu lalu pihaknya kata Mustakim, memang pernah  memanggil Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk dimintai keterangan prihal tidak rampungnya pembangunan PLTS hingga tahun anggaran 2015 berakhir. Baik Dinas terkait maupun pihak kontraktor pelaksana beralasan, belum rampungnya pembangunan proyek tersebut karena terbentur material yang harus didatangkan dari luar daerah.

“Intinya dalam pertemuan itu, Dinas ESDM maupun pihak kontraktor pelaksana berkomitmen menyelesaikannya sebelum  masa pengerjaannya berakhir.  Namun faktanya, proyek tidak mampu dirampungkan meski kemudian diberikan perpanjangan waktu kerja,” bebernya.

Mangkraknya pembangunan proyek PLTS itu dinilainya telah menjadi kegagalan pemerintah, baik dari sisi pengawasan maupun penganggarannya. Apalagi peruntukan proyek itu untuk kebutuhan masyarakat yang memang sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk menyediakannya.

Untuk itu, Mustakim kembali menegaskan sangat mendukung langkah yang ditempuh aparat penegak hukum, dalam hal ini Kejari Sumbawa untuk mengusut tuntas penyebab mangkraknya proyek tersebut.

“Kita dukung itu, termasuk berharap mengusut semua dugaan penyimpangan pembangunan di daerah ini, baik yang dibiayai dari APBD, DAK maupun APBN,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Rarak Ronges, Rulan, menyayangkan gagalnya pembangunan fasilitas penerangan listrik itu di wilayahnya. Selain merupakan kebutuhan mendasar masyarakat yang selama ini belum mampu disediakan pemerintah, kehadirannya sangat ditunggu-tunggu  masyarakat setempat.

Menurutnya, jika pembangunan PLTS rampung dikerjakan sesuai rencana, mungkin warga masyarakat Desa Rarak Ronges sudah bisa terlayani listrik. Karenanya, dia berharap pemerintah mengambil satu kebijakan strategis, agar  masyarakat Desa Rarak Ronges segera terlayani listrik.

“Kami harap pemerintah segera menyediakan layanan listrik. Jangan lagi Desa kami, diberikan proyek gagal seperti proyek PLTS yang dibiayai melalui DAK tahun anggaran 2015 lalu,” keluhnya.

Saat ini Desa Rarak Ronges hanya terlayani dengan ketersedian listrik tenaga diesel (Genset, red). Selain tidak optimal, biaya operasionalnya cukup tinggi serta tidak mampu melayani seluruh masyarakat. Waktu operasionalnya pun relatif singkat mulai dari pukul 18.00 Wita hingga pukul 24.00 Wita.

‘’Masyarakat hanya bisa mengunakannya selama 6 jam saja, lepas itu kembali gelap. Kadang jika mesinnya rusak, masyarakat berhari-hari lamanya tidak bisa merasakan aliran listrik,” bebernya. (ktas)

About The Author

Trending di KOBARKSB.com

  • 53
    Sumbawa Barat Siaga Banjir dan LongsorTaliwang, KOBAR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan kondisi cuaca di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB). Prakiraan itu berdasarkan hasil analisis data terupdate dimana kondisi fisik, dan dinamika atmosfer terdapat pusat tekanan rendah di sebelah barat Australia mencapai 1004 hPa, di daratan Australia bagian barat…
  • 51
    Petani Dihantui Gagal Tanam Akibat Cuaca Tak MenentuSulaiman: Jangan Melulu Kunjungan Sana Sini, Kita Malah Diabaikan Taliwang, KOBAR - Musim tanam di penghujung tahun 2015 hingga permulaan tahun 2016 ini menjadi momen terberat bagi petani. Bagaimana tidak, fluktuasi cuaca menyebabkan intensitas hujan di Bumi Pariri Lema Bariri semakin jarang terjadi. Hal ini menyebabkan petani di sejumlah wilayah terancam…
  • 49
    Sungai di KSB Positif Tercemar MerkuriTaliwang, KOBAR - Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) telah mengantongi hasil uji laboratorium terkait tingkat pencemaran air sungai di wilayah setempat. Hasil uji lab tersebut menyebutkan beberapa aliran sungai sudah terpapar limbah merkuri. Kepala Dinas ESDM, melalui Kasi Penambangan Umum, Trisman ST MM, menyatakan, hasil laboratorium yang dilakukan…
  • 47
    PETI Seluruh KSB Segera DitertibkanTaliwang, KOBAR - Maraknya Penambangan Tanpa Izin (PETI) kurun waktu terakhir ini, membuat Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kelabakan dan dipaksa untuk putar otak. Maklum dampak lingkungan yang ditimbulkan PETI sangat meresahkan dan berimbas panjang. Bupati Sumbawa Barat, Dr Ir H W Musyafirin MM, belum lama ini, menyampaikan, bahwa dirinya baru…
  • 46
    Dinas ESDM KSB ‘Abai’ Ancaman PETITaliwang – Maraknya Penambangan Tanpa Ijin (PETI) di wilayah Sumbawa Barat, ternyata belum membuat jajaran Dinas Energi Sumber Daya Mineral setempat untuk mempercepat penanganannya. Padahal, dari data yang dirilis Dinas Kesehatan Sumbawa Barat, bahwa aktifitas pertambangan dengan mekanisme manual dan menggunakan bahan beracun berbahaya itu telah mulai mempengaruhi lingkungan, terutama…
  • 46
    Piala Adipura Masih Jauh“Bupati Targetkan Adipura Tahun 2020” Taliwang, KOBAR - Hingga menjelang usianya yang ke 15 tahun, Piala Adipura yang 4 tahun silam pernah diidamkan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) belum juga terwujud. Pada tahun 2017, Bupati Sumbawa Barat, Dr Ir H W Musyafirin MM, kembali menggaungkan hal itu. Dan Bupati telah memasang…

Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com

Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Muhammadiyah Tetapkan 11 Maret 2024 Jadi Awal Puasa 1 Ramadan 1445 H

1 Februari 2024 - 18:43

Muhammadiyah Tetapkan 11 Maret 2024 Jadi Awal Puasa 1 Ramadan 1445 H - Haedar Nashir - Ketua Umum PP Muhammadiyah

PT Trakindo Utama Buka Lowongan Kerja Untuk Tamatan SMA dan SMK

12 Januari 2024 - 15:30

PT Trakindo Utama Buka Lowongan Kerja Untuk Tamatan SMA dan SMK - Loker Trakindo

PT Freeport Indonesia Buka 38 Lowongan Kerja Terbaru Untuk Fresh Graduate

8 Oktober 2023 - 18:01

PT Freeport Indonesia Buka 38 Lowongan Kerja Terbaru Untuk Fresh Graduate - Tambang Emas Freeport Indonesia

Seleksi Calon ASN 2023 Segera Dibuka, Kuota PPPK Lebih Banyak Dibanding CPNS

12 Agustus 2023 - 20:27

Seleksi Calon ASN 2023 Segera Dibuka, Kuota PPPK Lebih Banyak Dibanding CPNS - Seleksi PPPK 2023 - CASN 2023

3.113 Orang Jemaah Haji NTB Telah Tiba di Kampung Halaman

30 Juli 2023 - 22:03

3.113 Orang Jemaah Haji NTB Telah Tiba di Kampung Halaman - Jamaah Haji Sumbawa - Bandara Internasional Lombok - Embarkasi Lombok

PT Adaro Energy Indonesia Buka 55 Lowongan Kerja Untuk Tamatan SMA dan Sarjana

9 Juli 2023 - 20:07

PT Adaro Energy Indonesia Buka 55 Lowongan Kerja Untuk Tamatan SMA dan Sarjana - Lowongan Kerja Terbaru PT Adaro Energy Indonesia
Trending di LOWONGAN KERJA
Don`t copy text!